Jumat, 25 Februari 2011

IMAM SETYONO MEMBACA "SURAT YESSIKA"

Pengantar:

Untuk memberikan rona ramadhan agar semakin terasa aromanya, sebiji sajak saya bertajuk "Surat Yessika Sebelum Buka Puasa" ditanggapi secara memadai oleh Imam Setyono. Berikut ini kembali diturunkan sebiji sajak saya dan komentar oleh Imam Setyono yang ditampilkan secara apa adanya. Harapan saya, melalui puisi kiranya jembatan silaturahmi dapat mendatangkan manfaat. Selamat menikmati.


SURAT YESSIKA SEBELUM BUKA PUASA
(Dimas Arika Mihardja)


sayang, sebelum bedug berkumandang
sebelum burungburung pulang ke sarang
sarungkan parang dan belati nafsu mencumbuku
hembus dan lafazkan nafas cinta tanpa belitan nafsu

sayang, sebelum kelapa muda kau buka
pahamilah bahwa kulit serabutnya ialah syariat, rangkaian ayatayat
batok lunak adalah tarekat, tempat daging dan air menggenang
pada daging kelapa muda itu terlekat hakikat, di mana cinta kita saling terikat
dan di dalam air jernihnya terdapat makrifat, tempat kau dan aku memuaskan dahaga cinta

sayang, sebelum kau pergi ke mushola atau ke langgar
persiapkan bekal di jalan, waspadai setiap simpang dan tikungan
benamkan jari-jemarimu sedalam lahan subur dan gembur
rawatlah ia dari hama dan gulma pengganggu pertumbuhannya
pupuk dan airi dengan kasih sayang sebagaimana kau mencintaiku

salam sayang,
rawatlah bengkel puisi swadaya mandiri
tulislah puisi yang membahasakan jiwa mencinta
salam 123, sayang semuanya



Membaca Surat Yessika ini..Ada TIGA hal yang mendetak rasa:

1. Bait kedua... sayang, sebelum kelapa muda kau bukapahamilah bahwa kulit serabutnya ialah syariat, rangkaian ayatayatbatok lunak adalah tarekat, tempat daging dan air menggenangpada daging kelapa muda itu terlekat hakikat, di mana cinta kita saling terikatdan di dalam air jernihnya terdapat makrifat, tempat kau dan aku memuaskan dahaga cinta

Pembaca dibawa memikir rasa, mengolah jiwa,memaknai dan mensyukuri apa-apa yang ada.Seperti halnya perjalanan sebuah BUAH KELAPA MUDA yang tersaji buat berBUKA. Telah ditempuhnya medan-medana. SYARIAT(Aturan-aturan menanam bagi tumbuh POHON KELAPAhingga berbuah lalu tiada)b. THORIQOT(Jalan-jalan yang telah ditempuhnya yang selalu mengagungkan nama-Nya dengan liuk-liuk tasbihnya, dan sifat fisik-Nya sebagai sebuah pohon kelapa menuju kepada-Nya)c. HAKIKAT(Memaknai keberadaannya dari mula, putik, cengkir, degan/kelapa mudatua, kelapa hingga kopra)d. MARIFAT(Mengerti dan memahami keberadaannya dan NYA sesungguhnya)


2. Bait ketiga...sayang, sebelum kau pergi ke mushola atau ke langgarpersiapkan bekal di jalan, waspadai setiap simpang dan tikunganbenamkan jari-jemarimu sedalam lahan subur dan gemburrawatlah ia dari hama dan gulma pengganggu pertumbuhannyapupuk dan airi dengan kasih sayang sebagaimana kau mencintaiku

Pembaca dibawa pada perjalanan SALIK (Pencari Tuhan) berTAHALLI, membuang hal-hal yang mengotori hatidari hama dan gulma pengganggu pertumbuhan..

Apa itu HAMA dan GULMA? Imam Ghazali membeberkan bahwa dalam perjalanan Sang Salik akan menemu AQOBAH (Jalan-jalan mendaki yang sulit). Ada Tujuh Aqobah. Namun HAMA dan GULMA awal tersebut ada pada AQOBAH yang ketiga yaitu Aqobatul Awaaiq (Jalan Penuh Rintangan).Empat Rintangan yang menghalangi Ibadah yaitu:1. Kepentingan Duniawi2. Lingkungan3. Setan dan4. NafsuSolusi:1. Membebaskan diri dari kepentingan duniawi2. Menghindari pengaruh lingkungan3. Menghadapi syetan4. Menghancurkan nafsu (=mengalahkannya)Diantara keempatnya NAFSU yang terberat. Sebab tidak mungkin orang terlepas darinya, mengalahkan serta menghancurkannya sampai luluh. Karena nafsu merupakan kendaraan dan sarana manusia untuk mendapatkan kebahagiaan.Dibutuhkan RASA TAKWA untuk mengendalikannya agar ia selalu memberi keuntungan dan tunduk dalam beribadah sehingga hamba tersebut TIDAK DURHAKA. PUASA RAMADHAN adalah salah satu jalan untuk melatih menaklukkannya hingga mencapai FITRI/SUCI. Dengan kata lain: Ia dapat menggunakan nafsu dalam berbagai kebaikandan mencegah dari berbuat kerusakan


3. Bait terakhir...salam sayang,rawatlah bengkel puisi swadaya mandiritulislah puisi yang membahasakan jiwa mencintasalam 123, sayang semuanya

Demikianlah Yessika menuliskan surat-suratnya.Seperti yang termaktub dalam Firman-Nya:"Fadzakiir innafa'atidz dzikraa.Sayadz-dzakkara-may yakhsyaa."(Oleh karena itu berilah pengajaran. Semoga pengajaran itu berguna.Orang yang bertakwa pada Allah, pasti dapat menerimanya)(QS AL GHASYIAH: 9-11)



Thanks Prof..



Salam Yessika..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar